
Aspek psikologi pada diri seorang anak mencakup keseluruhan tentang bagaimana mentalnya berproses dan berkembang sejak lahir hingga usia remaja. Psikologi anak mencoba memahami setiap aspek perkembangan otak anak, termasuk bagaimana seorang anak berpikir, belajar, berinteraksi, dan merespon orang-orang di sekitarnya.
Keilmuan psikologi anak akan melihat bagaimana seorang anak memahami emosi, bagaimana mereka berteman, dan bagaimana mereka mengembangkan kepribadian, termasuk mengukur keberhasilan atau kekurangan pada dirinya, serta bagaimana solusi atas kekurangan tersebut dengan melihat kembali kepada proses perkembangannya.
Seperti semua bidang sains, ada banyak sekali perspektif dan berbagai teori dalam psikologi yang membentuk bagaimana cara kita memandang perkembangan otak, baik secara mental dan secara fisik.
Apa dan bagaimana sebenarnya yang Dianggap “Normal”?
Anak-anak sering memiliki naluri bawaan yang sama terlepas dari mana mereka dibesarkan. Sebagai contoh; seorang anak dengan cepat menjadi akrab pada orang yang merawat mereka, anak akan mulai duduk sekitar usia enam bulan, dan ia mulai bisa berjalan pada saat berumur satu tahun. Semua ini dianggap normal dalam proses perkembangan anak. Jika anak-anak tidak memenuhi standar ini atau menunjukkan tanda-tanda tertinggal, agar orang tua berdiskusi lebih lanjut dengan dokter anak, psikolog anak atau minimal kepada guru yang mendidik anak di sekolah.
Ketika perkembangan tidak mengikuti jalur “normal” seperti yang diidentifikasi oleh para profesional medis, maka hal itu disebut sebagai proses perkembangan “abnormal”. Meskipun demikian, kita tidak bisa terburu-buru menganggapnya abnormal. Di sebagian besar kasus, penting untuk diingat bahwa ketidak normalan proses tersebut mungkin saja terjadi karena hal-hal khusus yang mempengaruhi dalam proses perkembangannya. Contohnya; gangguan emosional, ketidakmampuan belajar dan perilaku bermasalah lainnya bisa saja terjadi karena perubahan lingkungan yang dialaminya secara tiba-tiba, seperti; perceraian, kematian, atau peristiwa traumatis lainnya. Peristiwa-peristiwa traumatis seperti itu memang dapat menyebabkan perilaku buruk dan perubahan suasana hati atau kecemasan, tetapi bukan berarti abnormal.
Para orangtua dan guru sangat dianjurkan untuk menghindari membuat labelling atau kategori hitam dan putih berdasarkan apa yang normal dan apa yang tidak. Meskipun label memungkinkan kita untuk memberi nama atau identitas untuk suatu perilaku, tetapi pada hakikatnya setiap anak adalah unik dan penuh dengan sifat, pengalaman, dan kemampuan secara individual.
Setiap kita yang memiliki anak atau bekerja dengan anak-anak, seperti orang tua, dokter dan guru, harus mampu mengenali masalah potensial anak. Hal ini penting sebagai deteksi dini dan intervensi dini terhadap masalah-masalah yang dihadapi dalam proses perkembangan psikologi anak. Semakin cepat seorang anak menerima intervensi atas masalah yang dihadapi, maka akan semakin baik hasilnya untuk dia di masa depan.
Masalah-masalah psikologis juga bisa disebabkan dari masalah fisik. Misalnya; selain karena penyakit kronis atau karena terlahir dengan kondisi cacat, seorang anak yang tidak melalui proses tumbuh kembangnya secara lengkap dan berurut akan memengaruhi kemampuan mereka pada saat mereka dewasa. Oleh sebab itu, orang tua maupun pengasuh harus selalu waspada dan memperhatikan langkah demi langkah proses perkembangan anak secara fisik, seperti merangkak, berjalan, berbicara, tidur, dan makan.
Kemampuan Belajar Anak
Perkembangan dalam proses belajar merupakan salah satu peristiwa besar dalam kehidupan seorang anak. Yang dimaksud dengan proses belajar disini bukan berarti hanya dalam lingkungan sekolah formal dengan nilai-nilai akademik saja, tetapi bagaimana seorang anak menjalani proses belajar yang konsisten dan berkesinambungan dalam kehidupannya sehari-hari. Proses belajar ini akan sangat berpengaruh terhadap bagaimana perasaan, pemikiran dan tindakan dalam kesehariannya. Karena itu, orang tua dan guru dituntut harus bisa mendeteksi dan memahami ketidakmampuan anak dalam proses ia belajar.
Gangguan psikologis yang muncul pada masa kanak-kanak biasanya merupakan salah satu faktor penyebabnya. Terlambat bicara, rentang perhatian yang buruk dan keterlambatan perkembangan motorik yang seolah hanya tampak sebagai masalah kecil, sangat tidak bisa diabaikan karena kemungkinan itu hanya indikasi-indikasi atas masalah psikologis yang lebih serius.
Mempelajari psikologi anak bukan sekedar dapat membantu memahami apa itu normal dan bagaimana yang tidak normal, tetapi juga membantu kita untuk memahami bagaimana menggunakan pengetahuan ini untuk membantu anak mendapatkan solusi atas permasalahan dalam perkembangan psikologisnya.
Dalam kondisi dan situasi apapun, komunikasi adalah hal sangat penting dalam urusan psikologi anak untuk bisa mendiagnosis dan melakukan solusi terapi yang efektif. Karenanya, orang tua harus bisa berbagi apapun informasi yang relevan dengan guru atau pendidik terkait tumbuh kembang anaknya, dan guru juga wajib segera berkomunikasi dengan orang tua jika menemukan ada masalah perkembangan yang dialami oleh muridnya.
Maf/Arweb-16-06-2022